Sosial Media Picu Depresi Remaja, Mengapa?
Sumber: Canva.com

Health / 27 March 2024

Kalangan Sendiri

Sosial Media Picu Depresi Remaja, Mengapa?

Aprita L Ekanaru Official Writer
2599

Dalam era digital yang semakin berkembang, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Platform-platform ini, yang pada awalnya dirancang untuk memfasilitasi interaksi dan konektivitas, kini telah menjadi tempat di mana konten instan dan sorotan kehidupan orang lain berseliweran.

Meskipun media sosial menawarkan berbagai manfaat, seperti memperluas jaringan sosial dan menyebarkan informasi, penggunaannya yang tidak bijak dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan mental, salah satunya adalah meningkatnya tingkat depresi.

 

BACA JUGA: Ibu Rumah Tangga Rentan Terkena Depresi, Apa Pemicunya?

 

Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Jurnal Acta Psychologia - Journal UNY pada tahun 2023, dengan judul "Hubungan Antara Intensitas Penggunaan Media Sosial dan Tingkat Depresi pada Mahasiswa", menyoroti hubungan yang cukup kuat antara intensitas penggunaan media sosial dan tingkat depresi pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial, semakin tinggi pula tingkat depresi pada remaja yang menjadi subjek penelitian.

Berikut beberapa faktor pemicu depresi yang dapat ditimbulkan dari media sosial:

Perbandingan sosial

Media sosial sering kali menampilkan sisi terbaik kehidupan orang lain, menciptakan ekspektasi yang tidak realistis dan mendorong perbandingan sosial. Hal ini dapat menimbulkan perasaan rendah diri, iri hati, dan tidak puas dengan diri sendiri.

Cyberbullying

Perundungan di dunia maya melalui komentar negatif, pelecehan, dan ancaman dapat berdampak serius pada kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan.

Isolasi sosial

Terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial dapat mengalihkan perhatian dari interaksi sosial di dunia nyata, leading to feelings of isolation and loneliness.

FOMO (Fear of Missing Out)

Rasa takut kehilangan momen atau pengalaman yang ditampilkan orang lain di media sosial dapat memicu kecemasan dan depresi.

Kebiasaan tidur yang buruk

Penggunaan media sosial sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur, yang dapat memperburuk gejala depresi.

Kecanduan

Penggunaan media sosial secara berlebihan dapat menjadi kecanduan, yang dapat menyebabkan depresi dan masalah kesehatan mental lainnya.

Ketidakmampuan untuk menyaring informasi

Paparan berita negatif, konten yang memicu trauma, atau informasi yang salah di media sosial dapat memperburuk depresi.

 

BACA JUGA: Jadi Penguat untuk Keluarga yang Depresi, Lakukan 6 Hal Ini

 

Standar kecantikan yang tidak realistis

Media sosial sering kali menampilkan standar kecantikan yang tidak realistis, yang dapat menyebabkan citra tubuh negatif dan depresi.

Cyberchondria

Mencari informasi kesehatan di media sosial dapat meningkatkan kecemasan dan depresi, terutama jika informasi yang diperoleh tidak akurat.

Jika saat ini Anda sedang bingung dan membutuhkan hikmat dari Tuhan, mari hubungi kami di Layanan Doa dan Konseling CBN dengan KLIK DISINI. Kami dengan senang hati membantu Anda.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami